Dewa Kopi Yunani
Athens Coffee Festival
Uniknya pula, meskipun bukan penghasil kopi, sejak tahun 2016 setiap tahun Yunani menyelenggarakan Athens Coffee Festival.
Biasanya ajang tersebut diadakan pada akhir bulan September. Tahun ini, Athens Coffee Festival dilaksanakan pada tanggal 28-30 September 2019.
Perhelatan itu digelar di Technopolis, Gazi Athena, dan diiikuti oleh produsen kopi dari Yunani dan juga berbagai negara.
Tidak ketinggalan Indonesia ikut unjuk gigi dalam memeriahkan festival ini.
Gerai Indonesia menghadirkan dua jenis kopi single origin asli Indonesia yakni kopi Manggarai Flores oleh perusahaan Kamari, dan kopi Lintong Sumatera oleh perusahaan Bella Coffee.
Kedua perusahaan ini memamerkan kedua jenis kopi asli Indonesia dengan berbagai varian kopi.
Kehadiran Indonesia untuk pertama kali nya pada festival tersebut memberikan warna tersendiri. Ciri khas kopi Indonesia yang masih diproduksi secara organik dilengkapi dengan beragam cita rasa pada masing-masing varian.
Heribert Aswin Muriadi dari Kamari coffee mengungkapkan, saat ini kualitas cita rasa kopi sudah dapat ditentukan sejak proses di hulu saat masih di petani.
Baca juga: Cerita di Balik Hari Kopi Internasional
Hal ini berbeda dengan konsep terdahulu, di mana cita rasa kopi ditentukan di hilir di saat telah menjadi roasted bean dan di tangan barista.
Untuk itulah, dalam memproduksi kopi unggulan, Kamari coffee memberikan perhatian tidak hanya pada proses akhir, namun sejak fase pembibitan.
Alhasil, kualitas kopi Manggarai Kamari coffee yang diproduksi di Pulau Flores dan didukung dengan tanah yang subur, di antara gunung volkanik kian menjanjikan.
Sepaham dengan Kamari, Lina Suahriri dari Bella coffee mengatakan, perusahaanya juga mengutamakan kualitas sejak proses di hulu hingga di hilir.
Konsep yang sedikit berbeda diterapkan dalam pengelolaan bisnis kopi oleh Bella coffee.
Dalam pengelolaannya, Bella coffee juga menyentuh nilai-nilai sosial, di mana pengelolaannya diprakarsai oleh corporate social responsibilty (CSR) dari salah satu perusahaan besar di Sumatera Utara.
CSR dilakukan untuk membantu perekonomian masyarakat sekitarnya, khususnya para petani.
"Diharapkan kopi asli Indonesia ini lebih dikenal tidak hanya di Indonesia, namun juga di mancanegara," tambah Suhariri.
Baca juga: Manfaat Masker Kopi, Bikin Wajah Glowing
Selain menghadirkan berbagai ragam varian kopi, Indonesia yang diwakili oleh Andika Priadiputra dari Kamari Coffee memberikan presentasi mengenai speciality kopi Indonesia.
Dia pun memberi gambaran proses sejak dari pembibitan hingga proses roasting.
Kegiatan dilanjutkan dengan proses cupping, --menilai rasa dan aroma kopi dengan mencium dan menyesap kopi sesuai urutan, oleh para pengunjung.
Salah satu pengunjung, Panagiotis menilai, kopi Manggarai dan kopi Lintong memiliki keunikan tersendiri dengan cita rasa yang kuat.
Selain itu, kopi Indonesia memiliki kelebihan lain, masih diproduksi secara organik, di saat sebagian besar produsen kopi lainnya telah melakukan rekayasa genetik untuk menghasilkan hasil kopi dalam jumlah yang besar.
Beberapa pengunjung menyatakan ketertarikan untuk melakukan kerja sama bisnis dengan dua pengusaha Indonesia baik Kamari coffee maupun Bella coffee.
“Semakin bertambahnya para penikmat kopi di negeri para dewa ini setiap tahun."
"Di sisi lain, Yunani hanya dapat mengandalkan kopi impor dari negara lain, (ini) menjadi prospek bisnis kopi yang menjanjikan bagi Indonesia."
Baca juga: Rutin Minum Kopi Bisa Bantu Turunkan Berat Badan
"Keikutsertaan pertama kali Indonesia di Athens Coffee Festival ini menjadi landasan awal untuk promosi Indonesia sebagai negara produsen kopi."
Demikian diungkapkan Ferry Adamhar, Duta Besar RI untuk Yunani dalam siaran pers kepada Kompas.com.
Strategi promosi kopi Indonesia adalah dengan menekankan, Indonesia adalah salah satu dari sepuluh produsen kopi terbesar.
Adamhar mengharapkan penetrasi pasar kopi Indonesia tidak hanya sampai di Yunani, namun bisa masuk ke negara-negara Eropa Barat, kawasan Balkan dan Mediterania, bahkan lebih jauh ke Afika Utara.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
5 subkategori di kategori ini ditampilkan berikut ini. Terdapat 5 subkategori seluruhnya dalam kategori ini.
Halaman-halaman dalam kategori "Kelompok dewa Yunani"
Kategori ini memiliki 12 halaman, dari 12.
Dewa dunia bawah Yunani adalah dewa-dewa dalam mitologi Yunani yang tinggal atau bertugas di dunia bawah. Pemimpinnya adalah Hades yang didampingi oleh istrinya, Persefone.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dewa Laut Yunani adalah dewa-dewa dalam mitologi Yunani yang tinggal atau bertugas di lautan. Pemimpinnya adalah Poseidon yang didampingi oleh istrinya, Amfitrite.
Det ser ud til, at du har misbrugt denne funktion ved at gå for hurtigt frem. Du er blevet midlertidigt blokeret og kan ikke bruge den.
Dewa-Dewi Olimpus adalah sekelompok dewa yang berkuasa di dunia setelah masa para Titan. Mereka disebut dewa Olimpus karena tinggal di istana di Gunung Olimpus, dibangun oleh para Kiklops atau mungkin oleh Hefaistos. Dewa Olimpus biasanya disebutkan berjumlah dua belas. Enam dewa Olimpus merupakan anak Titan Kronos dan Rea, sisanya sebagian besar adalah keturunan Zeus.
Daftar anggota dewa Olimpus berbeda-beda menurut tiap sumber kuno. Dalam salah satu versi Pantheon, terdapat Hades, dewa dunia bawah, namun tradisi yang paling umum memiliki Demeter, dewi pertanian, dalam daftar. Hades kemungkinan merupakan dewa Olimpus ketika dia bersama saudara-saudaranya berjuang dalam perang melawan para Titan. Alasan dia jarang dianggap sebagai dewa Olimpus adakah karena Hades jarang meninggalkan kediamanna di Dunia Bawah, sehingga saudarinya, Demeter, lebih dianggap sebagai dewa Olimpus.
Dari semua dewa Olimpus, Hestia, dewi perapian, merupakan yang paling kurang dikenal dan kurang aktif dalam mitologi. Berdasarkan mitos Dionisos, Hestia mundur dari posisinya dan digantikan oleh Dionisos.
Di bawah ini adalah beberapa daftar pantheon Olimpus.
Dewa-dewi berikut ini adalah anak-anak Titan Kronos dan Rea: Hestia (tertua) , Poseidon, Hades, Demeter, Hera, dan Zeus (termuda). Mereka kemungkinan besar merupakan dewa Olimpus awal.
Di antara dewa-dewi Olimpus muda, sebagian besarnya merupakan anak Zeus, tapi hanya Ares yang merupakan anak dari Zeus dan Hera. Sementara itu ada perbedaan pendapat mengenai apakah Hefaistos merupakan anak Zeus atau bukan. Hefaistos terkadang disebutkan sebagai putra Zeus dan Hera sedangkan pendapat lainnya mengatakan bahwa Hefaistos lahir tanpa ayah. Menurut mitos ini, Hera melahirkan Hefaistos tanpa pasangan karena iri melihat Zeus melahirkan Athena tanpa pasangan, yang sebenarnya tak terlalu benar juga.
Dari istri keduanya, Okeanid Metis, Zeus menjadi ayah Athena. Zeus menelan sang Okeanid yang sedang hamil, setelah mendengar ramalan bahwa Metis akan melahirkan seorang putra yang lebih hebat daripada Zeus. Jadi Athena memiliki ibu, hanya saja dia tak dilahirkan dari ibunya. Athena dilahirkan dari kepala Zeus. Intinya adalah banhwa Hefaistos dipercaya tak memiliki ayah oleh beberapa penulis, karena Hera berusaha meniru kelahiran Athena yang luar biasa.
Zeus adalah ayah Hermes, dari hubungannya dengan Plead Maia. Zeus juga menjadi ayah dewa kembar, Apollo dan Artemis, dari hubungannya dengan Titan Leto.
Ada beberapa pendapat mengenai silsilah dewi cinta Afrodit. Beberapa penulis, seperti Homeros dan Apollodoros, mengatakan bahwa Afrodit merupakan putri Zeus dengan dewi Dione. Sementara yang lainnya, seperti Hesiodos, menyebutkan bahwa Afrodit terlahir dari buih lautan yang terbentuk dari alat kelamin Uranus yang terpotong. Pendapat kedua menarik karena berkaitan dengan nama Afrodit, yang berasal dari kata aphros ("buih").
Dionisos adalah satu-satunya dewa Olimpus yang lahir dari manusia, yaitu Semele, putri Kadmos dan Harmonia, (meskipun di kemudian hari dia menjadi seorang dewi dalam mitos Dionisos). Dionisos adalah seorang dewa, yang terlahir dua kali. Menurut mitos tentang Dionisos, Hestia merupakan dewa Olimpus namun dia mundur dan digantikan oleh Dionisos ketika sang dewa muda mulai tinggal di Olimpus. Beberapa penulis menyebutkan bahwa Dionisos merupakan putra Zeus dan Persefone.
Berikut ini adalah dua generasi Dewa Olimpus
Nationalgeographic.co.id—Mitologi Yunani penuh dengan kisah menarik yang telah memenuhi imajinasi manusia selama ribuan tahun. Akan tetapi, beberapa cerita mengandung unsur-unsur yang mungkin membingungkan atau membuat jijik manusia modern.
Misalnya, banyak dewa Yunani yang melakukan hubungan inses. Hubungan seksual yang lazim di dalam mitologi Yunani ini mungkin sangat menjijikkan. Namun, mengapa dewa-dewa mitologi Yunani senang melakukannya?
Menurut World History, penjelasan yang paling mungkin adalah karena standar manusia tidak berlaku bagi dewa-dewa mitologi Yunani.
Sebagian besar dewa mitologi Yunani memiliki nenek moyang yang sama. Jika seorang dewa tidak ingin menikah dengan manusia, pilihan satu-satunya adalah anggota keluarganya.
Dewa-dewa mitologi Yunani itu rumit dan penuh kontradiksi. Orang Yunani membayangkan dewa mereka seperti manusia, dengan tubuh manusia dan kepribadian yang cacat.
Namun para dewa sama-sama tidak manusiawi, memiliki standar yang berbeda, dan diizinkan melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan manusia, seperti melakukan inses.
Dewa mitologi Yunani mana yang mengawini saudaranya?
Dalam mitos penciptaan Yunani, sangat sedikit dewa yang berasal dari "ketiadaan". Sebagian besar dari mereka termasuk dalam silsilah keluarga yang rumit dengan nenek moyang yang sama.
Para dewa memiliki sangat sedikit pilihan pasangan di luar anggota keluarga. Dewa-dewa mitologi Yunani yang menikah dengan saudara mereka antara lain Zeus dan Hera, Erebus dan Nyx, Oceanus dan Tethys, Hyperion dan Theia, Coeus dan Phoebe, Cronus dan Rhea, serta Aphrodite dan Hephaestus (saudara tiri).
Ada juga contoh inses orangtua-anak dan inses paman-keponakan atau bibi-keponakan.
Sebagian besar contoh inses saudara kandung dalam mitologi Yunani berasal dari para Titan, anak Gaia dan Ouranos, putra Gaia.
Gaia adalah dewi bumi dan Ouranos adalah dewa langit. Mereka memiliki enam putri dan enam putra.
Empat dari anak laki-laki ini menikah dengan saudara perempuan mereka. Akibatnya terjadi perkawinan inses ini adalah:
Oceanus dan Tethys, yang memiliki ribuan putri disebut Oceanids, atau nimfa laut. Kemudian Hyperion dan Theia, orang tua dari Helios (dewa matahari), Selene (dewi bulan), dan Eos (dewi fajar).
Selanjutnya Cronus dan Phoebe, orang tua dari Leto dan Asteria. Cronus dan Rhea, orang tua dari enam dari dua belas dewa Olympian, termasuk Zeus dan Hera.
Hubungan inses lainnya dalam mitologi Yunani termasuk Zeus dan Demeter, yang belum menikah.
Mereka berdua adalah anak dari Cronus dan Rhea, dan bersama-sama mereka memiliki seorang anak, Persephone.
Zeus menikahi kakak perempuannya Hera.
Dalam beberapa versi, Zeus bahkan memperkosa Persephone, putrinya sendiri dan memiliki seorang anak.
Persephone kemudian juga melakukan hubungan seksual dengan pamannya Hades, yang merupakan saudara dari kedua orang tuanya.
Zeus juga memiliki anak dengan sepupu pertamanya, Leto, yang orang tuanya juga bersaudara. Dia memiliki anak dengan dua bibinya juga, Mnemosyne dan Themis.
Erebus (Kegelapan) dan Nyx (Malam) keduanya adalah anak-anak Kekacauan, kehampaan tempat segala sesuatu dimulai.
Kakak beradik juga melakukan hubungan seksual dan memiliki dua anak, yaitu Aether (Surga) dan Hemera (Hari).
Nyx dan Erebus adalah salah satu dewa pertama dalam mitos penciptaan Yunani. Jadi kemungkinan besar mereka menjalin hubungan seksual karena kepraktisan, karena tidak ada pilihan lain.
Perlu juga dicatat bahwa dewa-dewa Yunani yang lebih tua sering kali merupakan representasi dari konsep, seperti Kegelapan dan Malam.
Orang Yunani mungkin tidak memandang Erebus dan Nyx sebagai saudara kandung, hanya dua konsep yang muncul dari Chaos.
Mengapa Zeus mengawini kakaknya?
Salah satu elemen penting dari banyak mitologi kuno adalah hieros gamos atau perkawinan suci, antara dewa langit dan dewi bumi.
Persatuan itu seringkali mewakili pertemuan cita-cita maskulin dan feminin, dan pernikahan membawa kesuburan dan berkah bagi para pemujanya.
Zeus mengawini saudara perempuannya agar sesuai dengan pola dasar hieros gamos.
Dia adalah dewa langit, dan saudarinya adalah dewi Hewa adalah representasi feminin, termasuk rumah tangga, keluarga, dan persalinan.
Hera mungkin berasal dari dewi Bumi kuno, membuatnya lebih cocok sebagai istri Zeus.
Mitologi Yunani menampilkan tiga pernikahan utama dewa langit-dewi bumi, yang semuanya terjadi secara inses.
Gaia melakukan hubungan seksual dengan putranya Ouranos. Gaia kemudian punya melahirkan Cronus dan Rhea yang juga melakukan hubungan seksual.
Anak mereka Zeus dan Hera juga melakukan hubungan seksual. Ketiga pernikahan ini menghasilkan beberapa tokoh mitologi penting.
Mungkin hubungan inses dari perkawinan ini adalah sekunder dari simbolisme dewa langit dan dewi bumi.
Mungkin orang-orang Yunani membutuhkan pasangan dalam panteon mereka untuk menjadi dewa langit dan dewi bumi. Dua dewa yang paling tepat kebetulan adalah saudara kandung.
Orang Yunani mengesampingkan ketidaksukaan mereka terhadap inses agar langit dan bumi bisa bersatu dan memberkati dunia dengan kesuburan.
Aphrodite, dewi seks, cinta dan kecantikan dalam mitologi Yunani kuno.
Apa yang Dipikirkan Orang Yunani Kuno tentang inses?
Inses dalam agama Yunani kuno dapat menyebabkan manusia modern berpikir, bahwa orang Yunani melazimkan atau bahkan mendukung inses.
Akan tetapi, ternyata orang Yunani tidak menyukai atau mendukung inses, terlepas dari bagaimana dewa mereka bertindak.
Orang Yunani kuno muak dengan inses pada manusia. Cerita tentang inses dalam keluarga manusia adalah tragedi. Namun, hal itu tampaknya tidak berlaku untuk dewa-dewa Yunani.
Contoh inses paling terkenal di Yunani kuno adalah kisah Oedipus, yang diceritakan oleh penulis drama Sophocles.
Oedipus diramalkan akan membunuh ayahnya dan menikahi ibunya. Terlepas dari upayanya dan orang tuanya untuk menghindari ramalan itu, Oedipus tanpa sadar membunuh ayah kandungnya dan mengawini ibu kandungnya.
Ketika asal usul Oedipus yang sebenarnya terungkap, dia sangat muak hingga dia mengeluarkan air darah. Ibu dan istrinya, Jocasta, bunuh diri.
Sementara Oedipus mengakhiri drama itu dengan mengasingkan diri, diliputi oleh rasa bersalahnya.
Orang Yunani kuno tidak menyetujui inses. Mereka melihatnya setara dengan membunuh ayah sendiri, salah satu dosa terburuk.
Meski Oedipus melakukan inses tanpa disadari, dia tetap dimintai pertanggungjawaban dan dipermalukan atas perbuatannya.
Namun, orang Yunani mungkin tidak menganggap semua jenis inses pada tingkat yang sama.
Salah satu putri Oedipus bertunangan dengan sepupu pertamanya, dan Sophocles tidak mengutuk hubungan tersebut.
Orang Yunani tidak tahu banyak tentang konsekuensi genetik dari perkawinan sedarah, jadi pernikahan antara sepupu tampaknya tidak dianggap masalah.
78% Daratan di Bumi Jadi Gersang dan Tidak akan Pernah Basah Kembali
Di bawah ini adalah beberapa dewa minor dalam mitologi Yunani. Para dewa minor dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu dewa langit, dewa bumi, dewa air, dan dewa lainnya.
Dewa langit adalah dewa-dewi yang berkuasa atas objek angkasa dan juga cuaca, seperti cahaya, matahari, bulan, dan angin. Ada banyak dewa matahari dan dewi bulan dalam mitologi Yunani. Hiperion, Helios, Apollo dan Fanes disebut sebagai dewa matahari, sedangkan dewi bulan malah lebih banyak lagi, antara lain Foibe, Artemis, Selene, Hekate, Nemesis, dan bahkan beberapa manusia, misalnya Britomartis (kemudian menjadi Diktinna), dan Pasifae.
Dewa air meliputi dewa yang berkuasa atas laut, sungai, dan danau.
Dewa-dewi bumi berkuasa atas tanah, kesuburan, dan pertanian.
Dewa-dewi di bawah ini memiliki beragam atribut. Beberapa dewa berkaitan dengan kecerdasan dan emosi manusia, takdir, kecantikan, masa muda, dsb. Beberapa lainnya adalah dewa-dewi pengobatan dan sihir. Ada pula dewa-dewi yang berkaitan dengan kebudayaan dan masyarakat, misalnya seni, ilmu, tata tertib, dan hukuman. Banyak dari dewa-dewi ini tidak lebih dari personifikasi abstrak.
untuk mengirimkan komentar
KOMPAS.com - Kata freddo berasal dari bahasa Italia yang berarti ?dingin?. Kata ini ternyata sangat populer terdengar di banyak kafe di Yunani.
Kata ini pun ternyata memiliki arti penting untuk membedakan jenis minuman kopi yang akan kita pesan, apakah dingin atau panas.
Contohnya, pada saat kita menyebutkan hanya cappuccino, maka yang akan muncul adalah capuccino panas.
Berbeda jika yang disebutkan adalah freddo cappuccino, maka yang disuguhkan adalah kopi cappucino dingin. Tanpa perlu lagi menyebutkan dingin atau panas.
Kebiasaaan meminum kopi di Yunani sudah ada sejak masa kekaisaran Ottoman dan berkembang seiring waktu dengan pilihan jenis kopi yang semakin bervariasi.
Baca juga: Menyeruput Bikin Rasa Kopi Lebih Nikmat, Apa Alasannya?
Nah, khusus kebiasaan meminum kopi dingin bagi masyarakat Yunani diperkenalkan oleh Dimitris Vakondios.
Dia adalah pegawai perusahaan Nestlé yang tanpa sengaja menciptakan kopi frappé pada saat mengikuti Thessaloniki International Trade Fair tahun 1957.
Kala itu, Vakondios kesulitan mendapatkan air panas untuk membuat kopi klasik dan hanya mendapati air dingin.
Saat itu kopi langsung dicampur dengan air dingin dan dikocok secara bersamaan. Sejak saat itu tercipta kopi jenis frappé yang masih dijumpai di berbagai kafe hingga saat ini.
Jenis kopi dingin ini lamban laun berinovasi hingga tercipta jenis freddo cappuccino dan freddo espresso --kopi dingin yang sangat populer di kalangan anak muda Yunani, khususnya pada saat musim panas, pesaing terkuat frappé.
Kehidupan masyarakat Yunani memang tidak dapat dipisahkan dari kopi, di pagi hari adalah pemandangan umum melihat antrean panjang di hampir seluruh coffee shop di Yunani.
Namun sayangnya, alam Yunani tidak mendukung untuk menghasilkan kopi sendiri.
Seluruh kopi yang terdapat di Yunani adalah kopi impor dari berbagai negara.
Baca juga: Ini 4 Biji Kopi yang Dipakai Gerai Kopi Kenangan